Mesuji infoberitakorupsi.my.id
Belum genap 100 hari sejak dilantik, Bupati Mesuji Elfianah dan Wakilnya, Yogi Wicaksono sudah menghadapi gelombang protes keras dari para jurnalis. Penyebabnya adalah kebijakan alokasi anggaran media yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mesuji, yang dinilai tidak adil dan hanya menguntungkan media tertentu yang dekat dengan penguasa.Sabtu (16/3/2025).
Anggaran pemesanan advertorial (ADV) yang dikucurkan Diskominfo hanya diberikan kepada 27 media terpilih, dengan nominal yang cukup fantastis, mulai dari Rp1 juta hingga mencapai Rp48 juta. Fakta ini memicu kemarahan di kalangan jurnalis yang merasa diabaikan dan diperlakukan secara diskriminatif.
Saat diskusi terbuka bersama insan pers, Kepala Dinas Kominfo, Sekretaris Kominfo, dan Kepala Bidang Anggaran menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan kebijakan pimpinan.
“Itu kebijakan pimpinan,” ujar Kabid Kominfo, Galas, dalam pertemuan tersebut.
Namun, pernyataan ini justru memperkeruh suasana, memancing reaksi keras dari para jurnalis yang menginginkan keadilan dalam pembagian anggaran.
Ketidakpuasan ini mencapai puncaknya dengan rencana aksi besar-besaran yang akan digelar oleh ratusan jurnalis pada Senin, 17 Maret 2025. Mereka akan datang dan menyuarakan tuntutanya ke halaman kantor Kominfo Mesuji dan dilanjut ke kantor DPRD pada pukul 09.30 untuk menuntut transparansi dan keadilan dalam distribusi anggaran media.
“Ini bukan hanya soal uang, tapi soal keadilan dan prinsip kebebasan pers. Kami tidak akan tinggal diam melihat kebijakan yang tidak berpihak pada keseimbangan informasi,” tegas Busri, salah satu jurnalis yang akan ikut dalam aksi tersebut.
Situasi ini menjadi ujian awal bagi pemerintahan Elfianah-Yogi. Publik kini menanti langkah yang akan diambil oleh bupati dan wakilnya dalam merespons tuntutan jurnalis serta memastikan bahwa kebijakan komunikasi publik di Mesuji berjalan transparan dan berkeadilan.
Apakah badai ini akan mereda dengan adanya perubahan kebijakan, atau justru semakin memperdalam jurang perpecahan antara pemerintah dan jurnalis? Semua mata kini tertuju pada Mesuji.
(Tim 007 mesuji)

