Mesuji infoberitakorupsi.my.id
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia (DPD JNI) Kabupaten Mesuji, Udin Komarudin, menegaskan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momen reflektif untuk membangkitkan kembali akhlak dan moral bangsa.
“Pancasila adalah pedoman hidup yang menjunjung tinggi etika, gotong royong, dan rasa keadilan. Namun, saat ini kita menghadapi ujian berat berupa degradasi moral dan akhlak di masyarakat,” ujar Udin. Minggu [01/06/25]
Ia menyoroti berbagai permasalahan yang terjadi di Kabupaten Mesuji, seperti peningkatan kekerasan antarwarga, praktik pungutan liar, dan lemahnya kepedulian terhadap pendidikan karakter di kalangan generasi muda.
“Kita tidak kekurangan aturan, tetapi krisis keteladanan. Kita tidak kekurangan sumber daya, tetapi kekurangan integritas,” tambahnya.
Sebagai insan pers, Udin menekankan tanggung jawab moral media dalam mengawal nilai-nilai Pancasila. “Kami tidak hanya mencatat dan melaporkan, tetapi juga mengedukasi dan mengingatkan. Ketika akhlak dan moral bangsa merosot, media harus berdiri sebagai benteng terakhir kebenaran,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Mesuji—tokoh agama, pendidik, aparat, pemuda, dan pemerintah daerah—untuk menjadikan 1 Juni sebagai titik balik. “Mari kita gaungkan kembali semangat Pancasila sebagai jiwa bangsa. Kita bangun Kabupaten Mesuji yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga kuat dalam karakter dan nurani,” pungkasnya.
Pancasila bukan milik masa lalu. Ia adalah harapan masa depan.
Salam Pancasila!
[Tim ]