Wilson Lalengke: Pendapat Ahli vs Fakta Adalah Pernyataan Bodoh Dan Menyesatkan

Papua Barat Daya

Pendapat ahli bahasa indonesia tentang kasus yang menimpa seorang wartawati barindo news.com, yang mana kasus tersebut telah mampu mempengaruhi penilaian publik, Singga patut disikapi oleh sejumlah kalangan terkusus masyarakat provinsi Papua barat daya. Kekerasan terhadap wartawan kerap saja terjadi, dan hal itu tidak ada sikapan baik dari penegak hukum, sehingga tidak heran jika pendapat ahli sastra Indonesia pola pikirnya sangat menyesatkan bangsa Indonesia seluruhnya.

Menurut Wilson pernyataan ahli sastra Indonesia yang di minta oleh penyidik Polresta sorong, dalam memberikan tanggapan tentang kasus porno grafi dan porno aksi oleh seorang kepala bidang perikanan provinsi Papua barat daya Semuel Konjol dinilai menyesatkan dan menjatuhkan profesi dan harga diri seorang wartawan terkhusus harga diri seorang perempuan. ya seharusnya ahli sastra Indonesia tersebut melihat dengan jelih persoalan yang terjadi di provinsi Papua barat daya, dengan memperhatikan bukti bukti percakapan secara cermat dan saksama, sehingga menanggapi kasus tersebut tidak terkesan otak Bodoh dan kotor kata ketua umum persatuan pewarta warga Indonesia (PPWI) itu usai mengikuti konferensi tingkat tinggi di New York beberapa waktu yang lalu.

Menurut Wilson pernyataan ahli bahasa indonesia Drs. Krisnanjaya M.Hum dan ahli hukum Indonesia saudara Dr Efendi Saragi SH.MH Sangat bertentangan dengan akal sehat, ya saya pikir bahwa kedua orang ahli tersebut harus memiliki akal sehat pada otaknya, bagaimana mungkin kasus ajakan porno grafi dan porno aksi yang di lakukan seorang kepala bidang perikanan provinsi Papua barat daya, Semuel konjol kepada seorang wartawati barindo news.com lie lie Yana Asrul lewat percakapan watsapp tidak bisa di lanjutkan, lalu bagaimana dengan penegakan hukum dan perlindungan terhadap perempuan di Indonesia, dalam hal ajakan seksual lewat sebuah henpon, apakah kedua ahli ini pintar, atau sengaja mempengaruhi otak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengakui penilaian ahli pinter tersebut?

Wilson yang mewakili negara Indonesia untuk berpidato tentang kemanusiaan di kanca dunia PBB itu meminta, Kapolda Papua barat daya Brigjen Pol, Gatot Haribowo S.I.K, M.I.K agar meninjau dan memanggil ulang anak buahnya untuk melakukan penyidikan yang ulang dan fair di mata publik Sorong, saya kira kasus ini tidak lazim di mata masyarakat kota Sorong, dan kasus ini harus di usut ulang hingga tuntas bila perlu oknum penyidik Polresta kota Sorong tersebut di copot dari kursinya tegas ketua umum persatuan pewartaw warga Indonesia itu pada via teleponya sekitar 11:00 wib.

Selain Wilson tanggapan yang begitu keras dan tajam datang dari kepala perwakilan provinsi Papua barat dan Papua barat daya yang bekerja pada media cetak Koran pengawas korupsi dan media online info pengawas korupsi Siberandus Refun, bahwa pernyataan kedua ahli tersebut haruslah banyak belajar tentang ilmu otak normal dan mulut normal, pasalnya sebagai seorang wartawan dan sebagai seorang saksi kunci, pada kasus ajakan porno aksi yang di lakukan oleh kepala bidang perikanan provinsi Papua barat daya Semuel konjol Benar adanya.

Saya adalah saksi mata pada pertemuan pelaku ajakan seksual itu dengan korban, lalu saya juga melihat pelaku dan korban berbincang bincang, pada sebuah kafe yang terletak di kilometer 12 kota Sorong. Ironisnya pandangan tolol ahli bahasa dan ahli hukum itu sangat merendahkan martabat dan profesi wartawan pada umumnya.

Saya Siber Refun profesi sebagai seorang WARTAWAN berbicara tentang fakta yang terjadi, sementara kedua ahli tersebut berbicara tentang hal yang tidak fakta dan memakai logika kotor sendiri, lalu bagaimana publik indonesi bisa mendapat kebenaran dari kasus tersebut. Katanya ahli dalam menerjemahkan persoalan, kok bisa terjemaahnya meleset jauh dari pada kebenaran.

Saya pribadi menilai ahli bahasa dan ahli hukum Indonesia itu otaknya kurang gizi, disini publik harus mampu mencermati jika kasus tersebut salah prosudurnya. Seharusnya penyidik Polresta Sorong kota mendatangkan ahli bahasa dan hukum yang terhormat itu di kota Sorong tempat kejadian perkara, bukan penyidik menyambagi mereka di jakarta, ada apa dengan semua ini, apakah ada proses Dil dilan dengan pandangan ahli saya pun belum tahu pasti.

Proses perjalanan kasus ini saya menilai banyak mengulur ulur waktu, hingga saya watsapp dan memohon bantuan Kapolda, sebetulnya kinerja Polda Papua barat daya sangat respon baik dengan keluhan warga, jika turun ke jajaran polres sudah agak menurun, ada apa dengan pihak Polresta sehingga terkesan lamban dan menjumpai ahli di jakarta.

Penulis adalah profesi sebagai seorang wartawan yang selalu memperjuangkan hak hak rakyat itu,meminta kepada Kapolda Papua barat daya, agar tolong melihat kasus porno grafi dan porno aksi yang menimpah lie lie Yana Asrul yang sebagai mana sesama teman seprofesi, dan harusnya menegakan keadilan agar tidak terkesan berat sebela tutup Siber kamis 6 November 2025/ 8:48 WIT.

Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *