Kayuagung
Di tengah gemerlap Kota Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI), tersimpan kisah pilu seorang ibu bernama Emi yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Emi, warga Kelurahan Kedaton, harus berjuang menghidupi kedua anaknya seorang diri di sebuah gubuk reyot yang sangat tidak layak huni. Sabtu, (22/11/2025).
Gubuk yang menjadi tempat berteduh Emi dan kedua anaknya itu hanya beralaskan alang-alang, berdinding plastik bekas, dan kayu lapuk yang sudah bolong di sana-sini. Suaminya kini mendekam di penjara karena terpaksa bekerja sebagai buruh serabutan untuk menghidupi keluarga.
Yang lebih memprihatinkan, Emi mengaku sudah berulang kali memohon bantuan kepada Lurah Kedaton, bahkan sampai menangis memohon belas kasihan. Namun, hingga kini, tak ada satu pun bantuan yang ia terima. Jangankan program bedah rumah, bantuan beras atau Program Keluarga Harapan (PKH) pun tak pernah ia rasakan.
Kisah Emi ini menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten OKI. Di mana peran pemerintah dalam membantu warga miskin yang membutuhkan? Mengapa Emi dan keluarganya luput dari perhatian, padahal hidup dalam kemiskinan ekstrem di tengah kota?
Potret kehidupan Emi ini menjadi bukti nyata bahwa masih banyak warga miskin di OKI yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Pemerintah Kabupaten OKI harus segera turun tangan dan memastikan bahwa Emi dan keluarga mendapatkan bantuan yang layak. (Tim/Red)

