Bandar Lampung
Aspri pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, Putri Maya Rumanti, kembali menjadi sorotan publik setelah turun langsung ke rumah Gina, siswi yang diduga menjadi korban bullying di salah satu SMP Negeri di Bandar Lampung. Namun, kedatangan Putri bersama tim media ke rumah Gina tak berjalan mulus.
Sesampainya di lokasi, Putri tidak bertemu langsung dengan Gina maupun ibunya. Di rumah sederhana itu, ia justru disambut beberapa teman-teman Gina serta seorang pria yang mengaku sebagai saudara dekat Gina.
Yang mengejutkan, pria tersebut memberikan keterangan penting terkait kronologi kehidupan dan penyebab Gina keluar dari sekolah.
“Benar, Gina keluar karena dibully teman sekolahnya hingga depresi. Waktu itu guru BK-nya yang memulangkan Gina, katanya disuruh istirahat dulu, jangan sekolah dulu. Saya dengar langsung dari guru itu. Tapi saya tidak tahu nama gurunya siapa,” tutur pria tersebut kepada media, Jumat (24/10/2025).
Menanggapi keterangan itu, Putri Maya Rumanti menegaskan bahwa keterangan saksi ini tidak bisa diabaikan, karena yang bersangkutan adalah keluarga yang sudah tinggal bersama Gina sejak bayi.
“Ini saksi yang tahu betul keseharian Gina. Jadi jangan lagi ada yang berdebat atau membela diri. Saya ke sini untuk meluruskan persoalan, bukan mencari siapa salah siapa benar. Gina dan keluarganya ini butuh perlindungan, bukan tekanan,” tegas Putri di hadapan awak media.
Putri juga menyampaikan rasa prihatin mendalam terhadap kondisi sosial dan ekonomi keluarga Gina yang dinilainya belum mendapat perhatian dari pemerintah.
“Mereka ini warga Bandar Lampung, tapi tidak pernah tersentuh bantuan. Gina seharusnya mendapat hak atas pendidikan dan perlindungan. Kami datang bukan untuk menjatuhkan pihak sekolah, dinas, atau pemerintah. Kami netral, kami hanya menyuarakan hati rakyat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Putri juga menyindir keras wakil rakyat dan pejabat daerah yang dinilainya pasif menghadapi persoalan sosial seperti kasus bullying.
“Jangan cuma duduk manis di kursi empuk, tunggu laporan viral baru bergerak. Turun ke lapangan! Lihat sendiri kondisi anak-anak ini. Kalian digaji oleh rakyat, jadi pelayan rakyat, bukan penguasa rakyat,” tegasnya dengan nada emosional.
Putri menambahkan, kasus Gina harus menjadi peringatan serius bagi semua pihak, terutama pemerintah daerah dan lembaga pendidikan, agar tidak lagi menutup mata terhadap fenomena bullying yang kini semakin marak di kalangan pelajar.
“Bullying di Bandar Lampung ini sudah luar biasa. Kalau terus dibiarkan, berapa banyak lagi anak yang akan kehilangan semangat dan masa depannya?” pungkasnya.(Sugi

